Menjadi salah satu negara maju di Benua Asia, Jepang sebenarnya punyai kekuatan tarik tersendiri. Nggak heran, banyak banget orang yang mau singgah bahkan tinggal di Jepang. Sayangnya, nggak sedikit orang yang pada akhirnya mengurungkan tekad selanjutnya dikarenakan biaya hidup di Jepang yang mahal.
Bahkan, , menurut Survei Biaya Hidup yang ditunaikan oleh konsultan investasi Mercer, Jepang jadi negara dengan biaya hidup termahal ketiga di Asia terhadap th. 2016.
Penyebab Mahalnya Biaya Hidup di Jepang
Sebenarnya, biaya hidup di Jepang yang mahal punyai alasan tersendiri, kok. Penyebabnya, jadi dari ruang lingkup atau space, tenaga kerja, dan transportasi. Kalau berencana tinggal di Tokyo, anda bakal mendapatkan banyak daerah tinggal yang nggak sedia kan lahan parkir. Masalahnya, lahan parkir di ibukota Jepang selanjutnya dapat capai 600 yen per jam. Kalau dikonversi ke di dalam rupiah, tarifnya capai kira-kira Rp80.000 per jam.
Selanjutnya, penyebab biaya hidup di Jepang mahal adalah tenaga kerja manusia. Contoh gampangnya, kopi yang dijual di café atau coffee shop punyai harga yang lebih mahal. Sementara kopi di vending machine dijual dengan harga 120 yen, kopi di café dijual dengan harga 400 yen. Nah, nggak heran sih, di sepanjang jalur di Jepang banyak banget vending machine yang menjajakan kopi.
Yang terakhir, nggak lain nggak bukan ya soal transportasi. Karena masyarakat Jepang banyak banget, transportasi yang telah ada terhitung tetap nggak cukup untuk mengangkut mereka. Terutama di waktu rush hour. Jadi, nggak heran kalau biayanya mahal, kan?
Sebelum bernagkat, belajar dulu geeh Bahasa mereka dengan kursus bahasa jepang . Rekomendasi saya langsung cek disini
Biaya Hidup Selama Satu Minggu di Jepang
Dengan banyaknya kekuatan tarik yang dimiliki Jepang, nggak heran kalau negara ini jadi favorit membuat jalan-jalan atau bahkan bulan madu. Nah, kalau anda berencana jalan-jalan ke Jepang dan stay di sana sepanjang satu minggu, menyaksikan perkiraan biaya yang anda butuhkan. Sebelumnya, menyaksikan perkiraan biaya yang anda butuhkan untuk tiket pesawat dan visanya di bawah ini, ya:
Tiket pesawat pergi-pulang Rp10.000.000
Visa waiver untuk pengguna e-paspor Rp400.000
Jadi, sebelum berangkat menuju negeri sakura, anda wajib buat persiapan biaya kira-kira Rp10.400.000. Setelah itu, untuk perkiraan biaya sepanjang stay sepanjang satu minggu di sana, anda dapat menyaksikan tabel di bawah ini:
Hotel sepanjang 7 hari Rp7.000.000 (atau lebih)
JR Pass sepanjang 7 hari Rp3.500.000 (bisa digunakan untuk berkeliling Jepang, maksimal 8 hari)
Makan sepanjang 7 hari Rp3.500.000 (dengan perkiraan menggunakan Rp500.000 tiap tiap harinya)
Sewa wifi 7 hari Rp700.000 (dengan perkiraan menggunakan Rp100.000 tiap tiap harinya)
Jadi, keseluruhan biaya hidup yang anda habiskan sepanjang satu minggu di Jepang kira-kira adalah Rp14.800.000 atau 59 jutaan rupiah kalau membuat sebulan. Biaya selanjutnya belum terhitung belanja dan jajan di pinggir jalan, ya! Jadi, kalau mau liburan di Jepang, anda wajib menabung dari jauh-jauh hari. Soalnya, keseluruhan biaya yang dihabiskan dapat capai Rp25.000.000 lebih. Atau, sebagai pengguna Home Credit, anda dapat memakai pinjaman tunai FlexiFast. Tunggu apa lagi? Yuk, liburan!